Kematian merupakan hal yang pasti datang. Tak pandang siapa, kapan, di mana, dan bagaimanapun kondisinya, ketika ajal menjemput, tak ada satu pun yang akan bisa menghindar darinya.
Kita nggak tahu kapan dan bagaimana kita bakal meninggal. Tapi sebagai manusia yang dianugerahi akal, setidaknya bisa berusaha memperpanjang usia dengan hal-hal yang simpel. Contohnya dengan menjaga kesehatan, memiliki pola hidup yang baik, dan lebih berhati-hati dalam berkendara ataupun dalam kegiatan lain yang bisa mengancam keselamatan hidup.
Tapi, memang dasarnya manusia. Ada yang malah “menantang” keselamatan jiwa dan terkadang tanpa tujuan jelas pula, seperti 7 orang yang meninggal karena kebodohan sendiri ini.
John Allen Chau, seorang pria asal Amerika Serikat yang mengaku diri sebagai penjelajah sekaligus misionaris harus menemui ajalnya pada 14 Desember 2018 di Pulau Sentinel Utara. Sekadar informasi, dari ribuan tahun yang lalu Pulau Sentinel Utara didiami oleh Suku Sentinel.
Suku Sentinel sendiri adalah salah satu suku di muka bumi ini yang paling tak tersentuh oleh dunia luar. Selain mengisolasi diri dari orang asing, mereka juga terkenal sangat nggak ramah pada orang-orang di luar suku mereka. Itu wajar, karena saat Inggris menduduki wilayah mereka di tahun 1800-an, populasi mereka nyaris lenyap.
Tapi itu nggak lantas bikin John Chau gentar. Dengan berbekal berbagai buah tangan dari “dunia modern” seperti bola sepak dan gunting, ia pun berlayar ditemani enam orang nelayan.
Sepintas, apa yang dilakukan John Chau terdengar sangat mulia. Hanya saja mungkin saat itu ia lupa bahwa niat baik nggak selalu diterima dengan baik pula, terlebih jika ia dianggap sebagai orang asing yang berbahaya. Dan sebenarnya John sendiri bukanlah seorang misionaris tulen.
Berdasarkan kesaksian nelayan yang menemani John pada AFP, setibanya di sana ia langsung disambut oleh guyuran panah. Namun hujan panah tersebut nggak membuat John mundur. Mungkin karena merasa terancam, penduduk pulau lantas mengikat leher John dengan tali dan menyeretnya sepanjang pantai.
2. Aksi Konyol Supir truk
Pada tahun 1995, seorang supir truk asal Amerika bernama James Burns meninggal setelah berusaha memperbaiki truknya yang tengah melaju di jalan tol. Sebenarnya truk yang dikendarai James nggak rusak-rusak amat dan masih bisa melaju dengan mulus. Tapi waktu itu, ban truk mengeluarkan suara aneh yang bikin James penasaran dan ingin segera memperbaikinya.
Alih-alih memperbaiki roda truknya setelah menepi, James malah nyuruh temannya buat mengambil alih kemudi biar dia bisa cek apa yang salah pada ban truknya. Kejadian selanjutnya kayak di film-film aksi nih. Di saat truknya lagi ngebut, James dengan berani keluar dan menempel ke bagian bawah truknya. Tapi sebelum James berhasil membetulkan apa pun itu yang salah dengan ban truknya, dia keburu kehilangan keseimbangan. Selanjutnya udah bisa kamu tebak. Nggak lama setelah itu nama James muncul di koran.
3. Pria melawan arus eskalator
Tanggal 18 Desember 2018 pukul 02.00 dini hari, para petugas di Stasiun Amtrak, New Carollton, Amerika Serikat, dibuat geger dengan penemuan mayat pria di bagian bawah eskalator. Merasa kebingungan kenapa tiba-tiba ada mayat di eskalator, mereka pun mengecek rekaman CCTV.
Jika ini adalah cerita di novel detektif, mungkin para petugas akan melihat pria tersebut dibunuh oleh penjahat misterius. Tapi karena ini adalah peristiwa nyata, kenyataannya jauh lebih sederhana ketimbang kasus di novel detektif.
Rekaman CCTV menunjukkan bahwa sebelum menghembuskan napas terakhirnya, ternyata pria itu mencoba berlari menaiki eskalator yang berjalan ke bawah. Untuk lebih jelasnya, pria itu sebenarnya pengin naik ke lantai atas.
Tapi alih-alih menaiki eskalator yang berjalan ke atas layaknya orang normal, ia malah melawan arus dengan menaiki eskalator yang berjalan turun. Melawan arusnya dengan berlari pula.
Praktis setelah ia sampai di lantai tujuannya, napasnya sudah keburu habis. Badannya terhuyung-huyung dan keseimbangannya hilang, sebelum akhirnya ia jatuh menggelinding ke bawah. Apesnya lagi, kepalanya terbentur saat ia mencapai tangga paling dasar.
Peristiwa tersebut terjadi pada tengah malam, saat stasiun tengah sepi dan nggak ada kereta yang jalan. Dan pada pukul dua dini hari, petugas pun menemukan pria itu tak lagi bernyawa. Saat itulah misteri mayat di stasiun dimulai.
Dulu, ayah saya sempat memarahi saya ketika iseng melawan arah eskalator. Sekarang saya paham kenapa waktu itu ayah saya marah. Kehidupan nyata memang nggak seperti di film aksi.
4. Mencuri matras pelindung
Pada tahun 2008, David Monk (46) dan teman-temannya berlibur ke daerah bersalju Sauze D’Oulx, Italia. Setelah berpesta bir di sore hari, mereka punya ide usil: mencuri matras pelindung dari pembatas baja di bawah lereng salju, dan menggunakannya sebagai seluncuran.
Mereka menanjaki lereng lagi untuk kemudian berseluncur ke bawah menggunakan matras tersebut. Namun ide kekanak-kanakan mereka ternyata berbuah pahit. Setelah meluncur dengan kecepatan tinggi, David langsung membentur penghalang baja yang matras pelindungnya udah ia copot itu. David pun langsung meninggal di tempat. “Ia adalah orang yang cerdas,” kata teman David saat diwawancarai Daily Mail. Apa kalian setuju kalau David adalah orang yang cerdas?
5. Pamer gaya
Namanya jiwa muda, kadang butuh banget pengakuan dari orang lain. Makanya nggak jarang kita lihat anak muda yang suka pamer. Hayo, kamu begitu juga nggak?
Mungkin pada awalnya Aaron Dibella pun hanya ingin pamer ketika merayakan Booze Cruise di atas kapal. Kala itu hari sudah menjelang malam di Pelabuhan Boston, Amerika Serikat, saat Aaron tiba-tiba menunjukkan kebolehannya melakukan handstand atau berdiri memakai tangan.
tapi Aaron membawa teknik tersebut lebih jauh lagi dengan melakukannya di atas pagar kapal.
Nggak mau ada penumpang yang celaka, anak buah kapal pun menegur Aaron untuk turun. Awalnya Aaron memang nurut. Tapi saat kru kapal itu pergi, Aaron malah semakin menggila. Kali ini ia melakukan teknik push up vertikal, masih di atas pagar kapal.
Dan saat melakukan aksi push up vertikal itulah, tangan Aaron si ahli akrobat terpeleset. Tubuhnya pun tercebur ke laut yang dingin.
Kru kapal sudah melakukan upaya terbaik mereka untuk menyelamatkan Aaron, dan pemuda berumur 21 tahun itu juga berusaha berenang mencapai kapal. Tapi nasib sial masih belum lepas darinya. Tatkala ia hampir mendekati kapal, pelampung penyelamat Aaron keburu tenggelam. Jasadnya baru ditemukan oleh regu penyelam tiga jam kemudian.
6. Bungee jumper amatiran
Pada tahun 1997, kepolisian Reston di Virginia, Amerika Serikat, menemukan jasad seorang pemuda berusia 22 tahun bernama Eric Barcia. Ia diduga meninggal setelah mencoba bungee jumping dari atas jembatan setinggi 21 m. Setelah diselidiki, Eric ternyata bukanlah bungee jumper berpengalaman. Ia telah mengabaikan standar keamanan bungee jumping.
Setelah mengaitkan satu ujung tali bungee ke tubuhnya dan ujung satu lagi ke jembatan, ia dengan pedenya melompat dari ketinggian 21 m dengan tali bungee yang juga memiliki panjang 21 m. Ukuran tali dan tinggi jembatan sudah dia ukur tuh. Tapi kayaknya ia lupa kalau tali bungee pasti melar. Duh… Eriic!
7. Pria yang pamer gigitan ular
Pada tahun 1997, seorang pria bernama Wayne Roth asal Pennsylvania, Amerika, digigit ular kobra peliharaan temannya, Roger, setelah mencoba untuk mengangkat ular tersebut dari kandang.
“Gue gak perlu ke rumah sakit, Ger. Gue pria. Segini doang mah cetek!” kira-kira begitu perkataan Wayne kepada Roger waktu itu.
Nggak lama berselang, Wayne malah ngajak Roger ke pub. Di sana Wayne pengin membuktikan kalau ia memang “pria sejati”. Ia pamerkan luka gigitan ular ke teman-temannya di pub sambil minum-minum dan ngobrol ngalor-ngidul. Sejam kemudian Wayne langsung sekarat dan akhirnya tewas.
Racun kobra memang butuh waktu beberapa jam untuk bekerja dan menyerang saraf inti korban, dan Wayne nggak tahu soal itu. Meskipun ia tahu, kayaknya Wayne bakal tetap pergi ke pub deh.