Bersamaan penyebaran pandemi corona COVID- 19, turis melihat serentetan bandar udara( lapangan terbang) tutup, penerbangan dibatalkan, serta negara- negara menutup perbatasan mereka.
Sebagian bisa kesempatan buat cepat- cepat kembali, sedangkan tidak sedikit pula turis yang terpaksa terjebak di negara orang. Berikut cerita Salomón di El Salvador, Sarah di Prancis, dan Rio serta Ildico di Maroko dikutip dari Lonely Planet, Jumat, 27 Maret 2020.
Ekspedisi ke El Salvador merupakan rutinitas tahunan yang dicoba Salomón. Semenjak si bapak wafat 4 tahun lalu, Salomón menolong ibunya yang saat ini tinggal di Chinameca, El Salvador, buat mengenang si bapak.
" Itu merupakan tradisi Katolik yang berlangsung sepanjang 9 hari," ucapnya. Di masa penyelenggaraan, permasalahan awal positif corona COVID- 19 terkonfirmasi serta membuat lapangan terbang tutup, dan banyak penerbangan dibatalkan.
Karenanya, Salomón sampai saat ini masih melaksanakan isolasi mandir sambil terus memantau perkembangan moda transportasi buat kembal pulang.
Sepanjang di sana, Salomón menggunakan waktu buat dihabiskan bersama si ibu. Keduanya silih menegaskan untuk tidak keluar rumah. Salomón sendiri memiliki 2 anak lelaki berumur 10 dan 15 tahun yang saat ini harus sementara tinggal hanya bersama ibu mereka.
" Istri aku berkata, anak- anak terus bertanya kapan aku hendak kembali, apakah aku betul- betul hendak kembali. Aku video call dengan mereka, tetapi hingga saat ini, aku belum dapat melihat mata mereka sebab aku sendiri belum tahu kapan dapat kembali," tuturnya.
Museum Louvre Paris Ditutup
Orang- orang mengantre di depan Louvre Pyramide di Paris pada Minggu( 1/ 3/ 2020). Louvre, museum yang sangat banyak didatangi di dunia, ditutup sedangkan buat wisatawan sehabis para staf mengutarakan kecemasan serta ketakutannya tertular virus corona jenis baru, Covid- 19.
Sarah menyambangi Paris buat menyaksikan pertunjukkan sang ayah yang tampak di salah satu katedral di pusat ibu kota Prancis tersebut." Ini merupakan pengalaman sekali seumur hidup untuk ayah aku yang telah berumur 80 tahun," kata Sarah.
Di tengah liburan keluarga tersebut, penyebaran corona COVID- 19 naik tajam di beberapa negeri di Eropa, termasuk Prancis. Walhasil, Prancis mulai menutup bermacam sektor demi meredam pandemi.
" Aku memilah tinggal buat terus mendampingi ayah serta ibu aku di sini," ucapnya. Sarah sadar, dia harus benar- bener melindungi keduanya, mengingat mereka masuk kalangan orang- orang berisiko besar terinfeksi virus.