Terdapat lebih dari 200 negara di dunia, tetapi cuma 5 di antaranya yang dinilai sangat sehat untuk ditempati. Bagi para dokter, 5 negara ini telah teruji tahan terhadap pandemi corona COVID- 19.
Mereka juga dikira yang sangat baik dalam menanggulangi pandemi, sekaligus terbilang siap mengalami serbuan virus. Melansir halaman BBC, Jumat, 30 April 20209, paling tidak terdapat 5 negara yang dinilai sangat baik dalam perihal penindakan penyebaran COVID- 19.
Bagi para dokter dari berbagai negara, 5 negara ini sangat layak buat ditempati turis sebab telah memiliki sistem jaminan kesehatan yang sangat bagus.
1. Jepang
Pada 2019, Jepang menduduki peringkat kedua dalam 10 Negara Tersehat di Dunia menurut Legatum Prosperity Index. Mika Washio, seseorang dokter yang berbasis di Tokyo, berkata kalau mereka yang tinggal di Jepang dapat tiba ke klinik lokal serta menemukan diagnosis cepat COVID- 19 melalui CT Scan.
Kerutinan orang Jepang yang sadar betul akan kesehatan juga membantu. Tidak hanya banyak yang rutin melaksanakan pengecekan kesehatan secara teratur, masyarakat di negara ini terbiasa menggunakan masker dikala berangkat ke mana- mana.
2. Korea Selatan
Sepasang kekasih menggunakan masker disaat bersepeda di suatu taman di Seoul, Korea Selatan, 7 Maret 2020. Sampai Kamis( 12/ 3/ 2020) pagi, jumlah kasus virus corona COVID- 19 di Korea Selatan sebanyak 7. 755 orang terinfeksi, 60 wafat, serta 288 sembuh.
Korea Selatan juga terhitung 10 Negara Tersehat di Dunia menurut Legatum Prosperity Index tahun 2019. Mereka duduk di peringkat 4, berada di bawah Jepang( peringkat 2) serta Swiss( peringkat 3).
Korea Selatan telah berpengalaman mengalami outbreak, termasuk MERS di tahun 2015. Provider kesehatan serta rumah sakit di Korea Selatan pula telah dilatih buat mengalami krisis semacam ini.
Ratrusan ribu orang telah dites COVID- 19 di Korea Selatan. Tiap masyarakat negaranya sudah ditanggung National Health Insurance Service( NHIS).
Kuncinya lagi, 77 persen masyarakat Korea memiliki asuransi kesehatan individu. Asuransi kesehatan ini bakal menanggung bayaran yang tidak ditanggung pemerintah melalui National Health Insurance Service( NHIS).
3. Israel
Israel disebut- sebut bagaikan negara teraman di dunia dari virus corona baru. Mereka menempati peringkat paling atas dengan total skor 632. 32 dari 76 kriteria penilaian menurut hasil riset dari Deep Knowledge Group.
Menteri Kesehatan Israel telah menandatangani dekrit yang isinya memperluas wewenang menteri kesehatan dalam mengalami kemampuan pandemi corona.
Larangan bepergian ke luar negeri, hinggga isolasi mandiri 14 hari untuk masyarakat yang baru kembali dari hotspot corona pula diberlakukan dengan tegas. Pemerintah Israel juga melaksanakan uji COVID- 19 semenjak dini secara akurat. Sistem kesehatan publik Israel telah terpusat dan terintegrasi, serta bebas bayaran.
4. Jerman
Masyarakat menunggu mendapatkan makanan free yang disediakan industri katering di Berlin, Jerman( 16/ 4/ 2020). Tingkatan infeksi baru COVID- 19 di Jerman terus terletak di bawah masa puncak dikala jumlah permasalahan terkonfirmasi meningkat 2. 866 dalam satu hari jadi 130. 450.
Dengan tingkatan kematian terendah dibanding negara- negara Eropa lain, Jerman merupakan negara yang dinilai sukses dalam menghadapi pandemi.
Jerman dinilai sukses memisahkan orang yang sakit serta penderita tanpa indikasi dari populasi penduduk yang sehat. Perihal ini sangat menolong menahan laju penyebaran virus tersebut.
Tetapi, terdapat kekhawatiran dari para pakar kalau keberhasilan ini cuma sementara sebab apabila tidak waspada, bukan tidak bisa jadi terdapat serbuan gelombang kedua. Warga Jerman menyadari situasi tidak akan dapat kembali wajar seperti sedia kala.
5. Australia
Australia pula terhitung negara yang sukses menekan laju penyebaran COVID- 19 di bawah 5 persen. Angka tersebut termasuk di atas ekspektasi para pakar serta proyeksi model yang dicoba 7 April lalu.
Sistem kesehatan nasional Australia ialah kombinasi antara coverage umum melalui Medicare serta asuransi individu. Perpaduan itu teruji membantu menghadapi skenario terburuk yang barangkali akan terjadi.
Pemerintah Australia pula melaksanakan pelacakan terhadap mereka yang berpergian ke luar negeri, dan memerintahkan melaksanakan swakarantina supaya tidak menginfeksi orang lain.
Menurut penuturan salah seseorang masyarakat, Chris Stevens, sistem kesehatan di Australia lebih baik daripada Eropa. Paling tidak itu menurut sang ayah yang telah jadi dokter sepanjang 40 tahun.