Sejarah perkembangan Islam di AS tersimpan di suatu kota kecil bernama Ross. Terletak di North Dakota, bagian utara Amerika dengan kota besar yang sangat dekat ke sana merupakan Minneapolis. Itu saja masih mesti duduk di mobil sepanjang 8 jam perjalanan.
RICHARD Omar( 70) menepikan mobilnya di suatu tanah luas yang di atasnya terserak sebagian batu nisan granit. Teknisi listrik paruh baya ini lalu meletakkan sebuket bunga di pot besi di pinggir nisan. " Ini makam orangtua saya," terang Omar dikutip dari New York Times, Senin( 4/ 5/ 2020).
Kedua ibu dan bapaknya, bagi Omar, sudah diakui oleh pemerintah Amerika Serikat( AS) dalam sejarah pembuatan multibangsa di Negara Paman Sam tersebut. Tepatnya sekitar 120 tahun kemudian mereka jadi pendatang Muslim pertama yang mendirikan masjid tertua di AS.
Masjid dengan bangunan simpel tersebut pertama kali dibentuk oleh komunitas muslim asal Suriah serta Lebanon pada 1929. Setelah 76 tahun berdiri di tanah lapang dekat bukit, komunitas muslim dibantu oleh umat Kristiani Kota Ross, North Dakota menggalang dana buat pemugarannya.
Pada 2005 berdirilah bangunan kotak dengan tiang- tiang setinggi sekira 8 m menyangga kubah dari alumunium. Di dalamnya bergantung potret- potret pendiri masjid. Lantainya yang beralaskan karpet ditambahkan satu buah sajadah saja.
Walaupun besar bangunan terbilang lebih kecil daripada bangunan asli, posisi bangunan masjid juga masih sama, bersisian dengan jalur utama kota berpenduduk 200 orang tersebut.
Masjid tersebut kini jarang digunakan buat sholat berjamaah. Cuma sesekali wisatawan dari luar kota menyempatkan sholat sambil menelusuri sejarah mula masuknya Islam di AS.
Atas usul masyarakat kota setempat, masjid tanpa nama ini didaftarkan ke pusat artefak sejarah AS. Masjid ini dianggap pantas menyandang status sebagai cagar budaya sebab memiliki jejak pertumbuhan asimilasi antarbangsa.
Seperti yang bapak Omar jalani, Abraham Omar( 1933- 2004) tiba dari Lebanon pada 1920an sebagai petani serta pembuat alat- alat rumah tangga di zona desa Bire, Bera Valley. Dia tiba bersama sekira 8. 500 orang yang menempati lahan seluas 1. 900 mil persegi di dekat Kota Ross hingga Mountrail County.
Generasi awal keluarga Omar merupakan Abdallah Ayash. Sesudah dia bekerja di pabrik mobil Henry Ford serta pindah ke Kota Ross pada 1911, dia mengubah namanya jadi Albert Omar supaya nampak lebih akrab di kuping penduduk asli.
" Bertahun- tahun kemudian, imigran muslim membuka hidup barunya di sini dengan mengubah namanya," terang Omar. Komunitas muslim inilah yang ditengarai bagaikan cikal bakal kelompok warga muslim yang tersebar di Brooklyn; Dearborn, Michigan, serta Chicago.
Cerita Omar ini diamini oleh seseorang traveller profesional Aman Ali( 35). Imigran asal India yang tinggal di Ohio ini sempat melaksanakan safari masjid di segala AS sepanjang Ramadhan 2010. Dia bersama rekannya, sutradara Bassam Tariq sempat berkunjung ke masjid di Kota Ross.
Dia dipertemukan dengan Lila Thorlakson, salah satu anak dari keluarga Omar yang jadi sukarelawan pengurus masjid. Momen inilah yang mengganti pemikiran dan hidupnya.
" Aku belajar banyak tentang komunitas muslim di AS pada 1800an. Dari sini aku menyadari mereka merupakan bagian dari kehidupan aku," ucap Ali.