Thailand tengah jadi sorotan dunia sebab dinilai sudah sukses menanggulangi wabah Covid- 19. Kunci kesuksesannya disebut sebab ketatnya lockdown semenjak dini serta warga yang bekerja sama dengan baik. Sampai hari ini Kamis( 14/ 5), Thailand cuma memberi tahu 3 ribu kasus positif Covid- 19 yang menimbulkan 56 kematian.
Pastinya 2 bulan berada dalam lockdown memberi akibat negatif pada warga, paling utama rakyat kelas bawah yang pendapatannya menurun ekstrem. Namun publik Thailand senantiasa menampilkan solidaritasnya terhadap sesama dalam melewati masa menantang ini, seperti nampak pada gambar yang disebar@karllesteryap di sebuah tweet yang saat ini viral serta sudah disukai ribuan orang.
My friend who lives in Bangkok took this photo of a community pantry
Those who need something can take what they need for free. Those who want to help can restock them. This is a way to help people who've lost their incomes during this difficult time
1,231 people are talking about this
Foto di atas menampilkan masyarakat di ibu kota Bangkok yang sama- sama menolong, dengan menyimpan bahan kebutuhan pokok di dalam suatu lemari kecil. Nantinya, masyarakat yang memerlukan bahan pokok itu dapat mengambilnya secara gratis, serta masyarakat yang yang lain pula silih menolong buat memperbanyak stok di dalam lemari itu.
Gerakan sosial ini pula terjadi di segala negara, lemari- lemari kecil berisi bahan kebutuhan pokok mulai bermunculan di pinggir jalan bersamaan orang silih menolong satu sama lain, guna penuhi kebutuhan sesudah wabah Covid- 19 telah melumpuhkan perekonomian negara.
This is so great to see happening all around #Thailand. People are setting up these cupboards and putting basic necessities inside. Then anyone who needs something can take what they need for free. Simple but effective. If you see one, please help restock them. twitter.com/INNNEWS/status…
432 people are talking about this
Berisi beberapa barang penting seperti mi praktis, air kemasan, telur, ikan kaleng, serta obat- obatan dasar Terdapat secarik kertas yang tertempel di lemari- lemari itu bertuliskan," Silakan mengambil apa juga yang kamu butuhkan, serta tinggalkan apa juga yang bisa kamu bagikan." Tetapi terdapat pula pihak dermawan yang menyumbangkan kayak kopi susu, tisu wc, sampai durian.
Lebih mengharukan lagi, dikutip oleh Bangkok Post, masyarakat yang mempunyai pendapatan pas- pasan pula turut berdonasi mengisi kebutuhan pokok di lemari buat orang lain. Seseorang nenek berumur 64 tahun sudah menghabiskan sebagian dana pensiun bulanannya buat membeli mie instan, beras, susu, serta air mineral yang kemudian ditaruhnya dalam lemari bantuan yang terletak dekat area tempat tinggalnya.
Di negara tetangga yang lain, Filipina, dikabarkan pula melaksanakan gerakan sosial seragam yang disebut" pos kebaikan". Tidak diketahui siapa yang mengawali gerakan mulia ini, tetapi diketahui kalau fenomena seragam pula terjadi di negara- negara lain bahkan sampai di Inggris sekalipun.