Ada beberapa musibah udara besar yang mengaitkan penerbangan komersial, terhitung semenjak kelahiran perjalanan udara digunakan.
Kala perjalanan penerbangan diperluas serta daya dukung penerbangan bertambah, demikian juga korban musibah yang terus meningkat.
Berarti untuk dicatat yakni kalau tiap musibah mengantar pertumbuhan serta standarisasi baru dalam keselamatan serta teknologi penerbangan, menjadikannya bagaikan moda perjalanan teraman dikala ini.
Berikut 5 musibah pesawat dalam penerbangan dunia yang diakibatkan oleh kegagalan mekanis, kesalahan manusia, ataupun keadaan iklim:
1. Musibah bandar udara Tenerife( 1977)
Salah satu musibah terburuk dalam sejarah penerbangan diawali dengan terbentuknya ledakan di lapangan terbang Gran Carania, Spanyol. Perihal ini menyebabkan beberapa penerbangan dialihkan ke Lapangan terbang Tenerife, tercantum penerbangan KLM 4150 serta penerbangan Pan Am yang naas pada 1736.
Akibat kabut tebal, tidak terdapatnya radar darat, serta miskomunikasi, kedua pesawat Boeing 747 bertabrakan satu sama lain. Ada 61 penumpang yang selamat dari 583 jumlah seluruh penumpang penerbangan Pan Am ini.
Musibah Japan Airlines Flight 123 ditetapkan sebagai kecelakaan udara terburuk dengan penumpang sebanyak 524 orang.
Cuma 12 menit pasca pesawat lepas landas, pesawat alami dekompresi eksplosif. Perihal ini menyebabkan hilangnya kemudi serta sistem hidrolik, secara efektif melumpuhkan kendali pilot atas pesawat.
Walaupun demikian, para kru sukses menjaga pesawat udara bertahan sepanjang setengah jam, namun akhirnya jatuh ke atas bukit serta menewaskan 520 penumpang serta 4 orang yang lain selamat.
Charkhi Dadri merupakan suatu desa kecil di sebelah barat New Delhi yang terkenal sebab musibah di atas langitnya. Tabrakan udara antara Saudi Arabian Airlines dengan no 763 serta Kazakhstan Airlines dengan no 1907 tetap merupakan musibah terburuk dari jenisnya sampai saat ini.
Tabrakan itu terjadi pasca penerbangan Saudia lepas landas dari New Delhi, sedangkan penerbangan Kazakhstan bersiap buat mendarat.
Musibah ini disebabkan sebab kemampuan komunikasi bahasa Inggris yang kurang baik di bagian pilot Kazakhstani serta tidak terdapatnya radar pengawasan sekunder di Lapangan terbang Internasional Indira Gandhi, jalur penerbangan menyeberang serta para pilot tidak bisa menghindari tabrakan. Sebanyak 349 total penumpang kedua pesawat tersebut tewas dalam insiden tersebut.
Musibah pesawat ini jatuh di luar Paris karena cacat desain dan kegagalan penanganan bagasi Maroko yang kurang cermat serta kurang menguasai instruksi yang diberikan kepada mereka dalam bahasa Inggris serta bahasa Turki. Dampaknya, bagian kargo balik pesawat meledak serta terbuka di tengah penerbangan.
Perihal ini menimbulkan dekompresi kilat serta putusnya kabel yang membuat pilot tidak bisa mengatur pesawat. McDonnell Douglas DC- 10 terjun ke hutan Ermonville, pas di luar Paris, Prancis. Musibah ini di klaim merenggut sebanyak 346 jiwa meninggal dunia.
Penerbangan ini diangap bagaikan musibah penerbangan terburuk di Amerika Serikat. Musibah terjadi sehabis pesawat lepas landas, kala itu salah satu mesin dari sayap kiri pesawat terpisah serta membalik di bagian atas sayap. Perihal tersebut menimbulkan kehancuran yang signifikan serta menyebabkan putusnya saluran fluida hidrolik.
Pesawat langsung masuk ke gulungan, berputar serta jatuh ke medan yang terdapat di dekatnya. Investigasi mengatakan kalau musibah itu diakibatkan oleh prosedur pemeliharaan yang salah serta diiringi oleh personil pesawat. Sebanyak 273 penumpang berada di dalam pesawat serta 2 orang yang lain terlempar ke darat