Jika biasanya hewan dijadikan peliharaan atau makanan beberapa kepercayaan suku ini menjadikan hewan sebagai makhluk yang harus dihormati.
Berikut Tiga Suku Yang Tak Pernah Makan Daging Hewan Karena Memiliki Hubungan Istimewa?
1. Suku Dukha
Suku Dukha yang hidup di dataran tinggi Utara Mongolia dan sebagian di Siberia di hutan taiga selama ribuan tahun, Suku Dukha menyebut diri mereka orang yang hidup dengan rusa.
Mereka hidup bergantung pada rusa, dari keju susu hingga transportasi mereka juga menggunakannya untuk membuat pakaian dan peralatan namun mereka biasanya tidak memakan hewan tersebut.
Kecuali jika mereka tidak lagi mampu berpergian, hal itu karena hubungan antar dan rusa juga bersifat spiritual salah satu tradisi Suku Dukha yang paling penting adalah membesarkan kawanan rusa.
Bahkan ketika seorang pria yang menikahi wanita dirinya harus melakukan pengenalan dengan rusa liar untuk menggantikan dirinya kepada wanita itu.
2.Suku Mundari dari Sudan Selatan
Istimewanya kedudukan sapi di India membuat kotorannyapun dianggap berharga dan dihormati,sama hal ini dengan yang dilakukan oleh suku terpencil yang ada di Afrika ini
Seorang fotografer asal Italia bernama Robert saat itu mengunjungi suku mundari di Sudan Selatan Afrika, ia kemudian mengambil beberapa foto kehidupan sehari-hari suku tersebut.
Menurut fotografer itu kehidupan anggota suku ini bergantung pada ternak sapi bahkan setiap anggota suku termasuk bayi diperkirakan memiliki 10 hingga 12 ekor sapi.
Hal itu dikarenakan suku mundari memiliki hubungan yang kuat dengan hewan terutama sapi, bagi mereka sapi merupakan binatang yang suci dan mereka juga sangat menghormati sapi dan menyembahnya seperti Dewa.
Tapi sebenarnya mereka memanfaatkan susu kotoran dan bahkan air susu sapi untuk mandi, Meskipun begitu mereka tidak pernah memakan daging hewan tersebut sama sekali
3. Suku Ainu
Merupakan suku yang ada di Jepang, bagi orang asing pada tahun 2008 pemerintah Jepang mengakui keberadaan negara tersebut sangat menghormati beruang.
Beruang juga dianggap dapat memberikan banyak manfaat, bahkan setiap musim semi, Suku Ainu itu akan melakukan ritual pengorbanan beruang. Meski begitu yang dikorbankan tidak boleh sembarang yaitu berupa anak2 beserta induknya.
Dari National Geographic nantinya anak beruang akan dirawat oleh Suku Ainu selama 2 tahun sebelum dikorbankan, penduduk akan memperlakukan anak beruang seperti anaknya sendiri.
Bahkan wanita Suku Ainu akan menyusui anak burung tersebut. Namun pada tahun 1960-an tradisi yang sudah ada sejak abad ke-20 ini ternyata dilarang oleh pemerintah Jepang , Meskipun begitu suka ini tetap memuja dan menyembah beruang.